Rabu, 29 Februari 2012

Menumbuhkan Minat Siswa Terhadap Mata Pelajaran Fisika

Nama           : Annisa Rahman
NIM             : F03110023

Menumbuhkan  Minat Siswa Terhadap Mata Pelajaran Fisika
 
LATAR BELAKANG
Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Kurangnya minat terhadap mata pelajaran fisika menimbulkan kurangnya gairah belajar sehingga mengakibatkan kurangnya intensitas belajar fisika.
Fisika sebenarnya bukanlah mata pelajaran yang abstrak dan jauh dari kehidupan sehari-hari. Sebaliknya penerapan dari ilmu fisika sangat mudah kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saat kita mencari tahu mengapa kita lebih mudah mengayuh sepeda yang sudah bergerak dibandingkan saat sepeda masih diam? Atau mengapa kita merasa sangat berat saat mengendarai sepeda di jalanan menanjak dibandingkan dengan jalanan mendatar?. Semua hal itu berkaitan dengan penerapan fisika dalam kehidupan sehari-hari.

MASALAH
Rendahnya minat siswa terhadap mata pelajaran fisika disebabkan karena siswa terkadang hanya dituntut untuk menghapal rumus dan mengaplikasikan penggunaan rumus tersebut di dalam soal-soal latihan. Mereka tidak memahami konsep yang mendasari rumus-rumus tersebut. Mereka hanya berkutat dengan rumus-rumus yang diberikan oleh guru mereka dan jarang sekali diberikan contoh nyata alam kehidupan sehari-hari dari penerapan rumus tersebut. Pengakuan dari seorang siswa SMP bahwa ia mendapat kesulitan mempelajari fisika karena minimnya contoh yang dapat ia dapatkan untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran fisika yang hanya berkutat dengan rumus tentu saja dapat membuat para siswa menjadi bosan dalam mempelajari fisika sehingga minat mereka dalam mendalami lebih jauh mengenai fisika menjadi rendah.


SOLUSI
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat siswa terhadap mata pelajaran fisika:
1.        Guru dapat memanfaatkan teknologi yang sudah maju saat ini sebagai alat bantu dalam kegiatan pembelajaran fisika. Sekarang ini sudah tersedia banyak program pembelajaran yang dapat mendukung kelancaran proses pembelajaran fisika. Materi-materi abstrak dalam fisika yang tidak dapat diamati secara langsung, dapat disimulasikan dengan program-program tersebut, misalnya materi mengenai atom yang tidak dapat kita amati secara langsung. Cara ini akan lebih memudahkan siswa dalam memahami konsep dibandingkan dengan hanya penjelasan dari guru. Walaupun guru sudah dapat terbantu kerjanya dengan teknologi, tetapi hendaknya guru tetap menerangkan mengenai materi pelajaran kepad siswa dengan sebaik mungkin karena ada beberapa siswa yang tidak dapat belajar hanya dari melihat simulasinya saja tetapi juga membutuhkan penjelasan dari guru.

2.        Melakukan demo nyata atau virtual. Karena objek yag diamati pada pelajaran fisika adalah benda, maka siswa hendaknya dihapakan langsung dengan peristiwa ygn sesungghunya sehingga siswa dapat mengamati sendiri gejala yang terjadi dan dapat  memahaminya dengan mudah. Demonstrasi kepada siswa memegang peranan penting untuk menggugah motivasi belajar siswa dan juga merupakan stimulant bagi daya nalar dan pikir siswa. Khusus untuk hal-hal yang sulit untuk dilakukan secara nyata, misalnya tentang listrik, guru dapat mengunduh potongan video yang tersedia di internet.

3.        Melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Pelajaran fisika tidak bisa terlepas dari eksperimen atau percobaan. Walaupun guru dapat memanfaatkan teknologi yang sudah maju, tetapi tetap saja, bagi beberapa siswa, mengadakan percobaan yang dapat dilihat dan diamati secara langsung  akan lebih mudah untuk dapat dimengerti dibandingkan hanya melihat videonya. Tetapi, untuk materi pelajaran yang benar-benar tidak bisa dilakukan percobaannya secara langsung, maka video simulasi akan sangat bermanfaat dalam proses pemahaman pembelajaran fisika, misalnya mengenai atom. Bagi sekolah-sekolah yang memiliki sarana dan prasarana yang masih terbatas, maka dibutuhkan ide kreatif dari guru agar tetap bisa mengadaan percobaan sederhana dengan alat dan bahan yang tersedia di sekitar kita.
4.      Siswa hendaknya diajarkan untuk memahami konsep bukan menghafal rumus. Perlu ditanamkan kepada siswa bahwa pelajaran IPA,khususnya fisika, hal yang paling utama adalah memahami konsep, karena rumus adalah penurunan dari konsep tersebut. Tetapi apabila memang ada rumus yang harus diingat siswa maka itu hanya rumus dasar saja. Pelajaran fisika akan lebih mudah dan menyenangkan apabila dapat memahami konsep bukan menghapal rumus.
5.        Pemberian tugas kepada siswa hendaknya bukan hanya berupa soal–soal yang selalu berkaitan dengan rumus dan hitungan saja. Akan lebih baik jika secara berkala siswa diberi tugas yang memotivasi siswa untuk memahami konsep yang lebih dalam. Misalnya siswa diberi tugas untuk menjelaskan prinsip kerja dari alat elektronik yang terdapat di rumahnya. Apabila memungkinkan, sisa juga ditugaskan untuk membuat model alat-alat yan bekerja dengan mengunakan prinsip fisika. Dengan begitu, para siswa akan lebih dapat menyadari bahwa ilmu fisika sangat dekat dengan kehidupannya sehari
6.        Dalam mewujudkan pembelajaran fisika yang menarik dan tidak membosankan, maka dibutuhkan guru yang kreatif yang dapat mengantarkan siswa pada pemikiran bahwa fisika bukanlah mata pelajaran yang menakutkan., karena guru merupakan ujung tombak yang secara langsung berhadapan dengan siswa. Tidak sedikit siswa yang tidak menyukai suatu mata pelajaran disebakan karena guru yang mengajarnya membosankan. Oleh karena itu, kekreatifan guru memegang peranan yang sangat penting dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar