Jumat, 21 Oktober 2011

PEMUAIAN ZAT CAIR


E. PEMUAIAN ZAT CAIR

Pada zat cair gaya tarik menarik molekulnya sangat lemah karena letaknya terlalu     berjauhan oleh sebab itu, bentuk zat cair selalu berubah sesuai wadahnya karena itu pemuaian zat cair selalu memanfaatkan pemuaian volume.
 
Untuk menghitung koefisien muai volume zat cair, dapat digunakan dua cara :
  1. dengan menghitungkan pemuaian wadah
  2. tanpa memperhitungkan pemuaian wadah
kedua metode ini akan menghasilkan hasil yang mendekati sama. Sebab pemuaian volume yang terjadi tidak memiliki perbedaan yang sigfinikan.
Pada umumnya didalam penerapan Asas Black, panas yang diberikan pada wadah, dianggap tidak diserap wadah itu.
Pada umumnya koefisien  muai volume zat cair lebih besar daripada koefisien muai volume wadahnya (zat padat). Maka ketika zat cair dipanaskan permukaannya naik.
Peristiwa naiknya permukaan zat cair yang dipanaskan dalam wadah, bukan merupakan pemuaian murni dari zat cair








tersebut, tetapi merupakan pemuaian gabungan antara zat cair dan wadah kita sebut terjadi pemuaian semu zat cair.
Jadi, koefisien muai volume semu zat cair kita tulis :
Maka, volume zat cair setelah dnaikkan suhunya :
Sedangkan perubahan massa jenis zat cair di dalam wadah setelah dinaikkan suhunya  dihitung dengan  

cm3
cm3



F. SIFAT ANOMALI AIR

Pada umumnya apabila zat cair dipanaskan dari suhu  akan mengalami pemuaian akan tetapi dari suhu  air akan mengalami penyusutan, baru setelah suhu diatas  air akan memuai kembali. Hal ini disebabkan oleh karena suhu  air yang melebur masih memiliki sekumpulan kristal es. Ikatan hidrogen H pada waktu berbentuk kristal es, berbeda dengan pada waktu berwujud air.
            Pada saat berwujud air, gaya tarik menarik yang paling utama antar molekul air disebabkan adanya gaya Vanderwals. Antar molekul polar. Ikatan hidogen pada saat berwujud air berperan sekunder, tetapi pada saat berwujud es ikatan hidrogen berfungsi untuk membentuk kristal es. Apabila air yang dipanaskan menjadi , ikatan mulai runtuh atau ikatan bonding dan nonbonding antara dua molekul akan terlepas. Selanjutnya, molekul-molekul tersebut akan bergerak saling mendekat sehingga terjadi penyusutan, tidak mengalami pemuaian walaupun gerak setiap orbital molekul air memiliki sepasang elektron.









 















1.Kristal es warna hitam adalah orbital nonboding
2.warna merah adalah orbital bonding merupakan ikatan kovalen dengan ikatan hidrogen.

Dalam bentuk kristal gambar 2 molekul-molekul air saling berhubungan satu sama lain sehingga atom hidrogen dari molekul satu terikat pada orbital nonbonding molekul yang berdekatan.
      Jadi, ikatan nonbonding adalah ikatan yang tidak membentuk ikatan kimia.
Pertambahan molekul semakin cepat akibat lain runtuh bentuk kristal dari suhu  adalah massa jenis air akan bertambah dan pada suhu  akan mencapai harga maksimum yaitu 1. perhatikan grafik hubungan suhu dengan massa jenis.







 





= 1
 
  0          40C       0C
 
Sifat air antara  merupakan keganjilan atau penyimpangan yang disebut anomali air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar